WAWONII - Awalnya Wawonii disebut sebagai bumi
Tangkombuno. Nanti setelah munculnya raja pertama di bumi Tangkombuno
barulah dikenal dengan nama Wawonii.
Kepala suku Tangkombuno yang bernama Latungga mempunyai hobi mencari
ikan di laut. Pada hari dimana diadakannya pemilihan raja pertama
Tangkombuno, Latungga membawa hasil tangkapannya dari laut berupa tabung
kosong yang serupa dengan tempat sagu.
Adapun kandidat-kandidat raja merupakan sanak family Latungga itu
sendiri yang terdiri dari 7 orang. Dan tidak satu pun dari mereka yang
mau mengalah sehingga menimbulkan pertengkaran antara mereka. Di
sela-sela pertengkaran ketujuh kandidat tersebut, tiba-tiba terdengar
suara dari dalam tabung yang di bawa Latungga yang mengatakan bahwa
“Akulah yang berhak menjadi Raja di bumi Tangkombuno, aku tidak tahu
darimana asalku dan siapa orang tuaku”.
Lalu dibukalah tabung kosong tadi. Ternyata di dalamnya ada seorang
anak laki-laki. Setelah anak tersebut dikeluarkan, pada saat anak
tersebut memijakkan kakinya pertama kali di bumi Tangkombuno maka
tumbuhlah sebuah pohon kelapa yang bercabang 7. Latungga memberikan nama
KOBIMOA (artinya tabung / bejana kosong) sebagai nama kebangsawanan
sedangkan nama kesehariannya adalah WAWONII (artinya di atas kelapa).
Jadi, nama WAWONII tidak hanya sekedar artian “di atas kelapa” tetapi
merupakan nama keseharian Raja pertama Tangkombuno. Nah, pertanyaannya
sekarang “Mengapa Wawonii yang sekarang tidak disebut sebagai
Tangkombuno?”. Karena pada zaman dulu masyarakat Wawonii belum
mengetahui bahasa-bahasa orang luar, mereka selalu meyebutkan nama raja
mereka yaitu WAWONII kepada orang luar yang singgah di Tangkombuno.
Sehingga yang melekat di pikiran orang-orang bukan sebagai pulau
Tangkombuno tetapi sebagai Pulau WAWONII. Menurut masyarakat sekitar,
pohon kelapa bekas pijakan raja KOBIMOA masih ada sampai sekarang dan
letaknya ± 500 m dari pinggir danau Waworete
Ini sejarah yang hanya sebagian kecil saja dari orang wawonii yang tau,..
BalasHapuscopy paste tulisanx dari mana??? heheheh