Jumat, 15 Juni 2012

CERITA ASAL MULA POHON ENAU

ASAL MULA POHON ENAU

Alkisah tersebutlah seorang gadis cantik jelita tingal disebuah bukit. Dengan kecantikannya itulah banyak orang terpesona ketika melihatnya. Siapupun melihatnya pasti terpukau dan tertarik kepadanya.
Pada suatu ketika, ada seorang pemuda ingin menyampaikan rasa cintanya kepada gadis itu. Keinginannya itulah yang selalu mendorong sang pemuda itu untuk mengadakan pendekatan  kepada gadis itu.
Pendekatan pemuda itu rupanya berhasil. Kata-kata mutiara sang pemuda mulai dilayangkannya kepada gadis itu. Namun, tak sepatah kata pun keluar dari gadis itu. Akan tetapi, gerak-geriknya tampak memberi isyarat kepada sang pemuda bahwa cintanya diterima.
Mulailah pemuda itu mengajukan lamaran. Lamarannya diterima oleh gadis itu dengan senang hati. Sang gadis berpendirian bahwa menolak lamaran seseorang adalah hal yang tidak baik.
Pemuda itu merasa sangat bangga dan bahagia ketika lamarannya diterima oleh gadis cantik jelita.
Beberapa hari kemudian, munculah seorang pemuda ganteng hendak melamar gadis itu. Lamaran itupun diterima. Pemuda yang kedua itupun merasa bahagia ketika lamarannya diterima.
Berselang beberapa hari lagi, pemuda ketiga datang kerumah sang gadis itu hendak melamar. Lamarannya pun hendak diterima. Begitu seterusnya, sampai pemuda yang melamar gadis itu 40 orang. Lamaran keempat puluh pemuda itu diterima. Kempat puluh pemuda yang melamar itu sama sekali tidak saling kenal satu dengan yang lainnya.
Sekali waktu, secara kebetulan keempat puluh pemuda itu berkunjung bersamaan kerumah gadis itu dengan tujuan yang sama. Tujuan mereka adalah ingin memperoleh kepastian tentang pelaksaan pernikahan mereka.
Kini gadis itu kebingungan, pemuda mana yang akan diterima dan pemuda mana yang akan ditolak. Sang putri berjanji kepada pemuda itu.”Berilah aku waktu seminggu untuk berpikir. Setelah itu baru kalian datang kemari’.
Seminggu kemudian, para pemuda itu datang lagi kerumah gadis itu. Sampai dirumahnya, apa yang terjadi? Kaki gadis yang mulus itu sebagian telah tertancap didalam tanah. Kuku kakinya sudah berubah menjadi himpunan akar enaua atau aren. Namun, gadis itu tetap menyambut kedatangan para pemuda itu dengan hati genbira. Ketika itu, ia pun berkata,”wahai para pemuda, hari ini aku belum memberikan  kepastian siapa yang aku pilih menjadi jodohku. Berilah aku waktu seminggu lagi untuk berpikir”.
Para pemuda itu pun kembali dengan kesal. Seminggu kemudian, mereka kembali lagi kerumah gadis itu. Kini yang hadir tersisa beberapa orang saja. Sementara yang lain tidak mau datang lagi karena kecewa atas janji-janji gadis itu.
Setelah tiba dirumah gadis itu, para pemuda itu lebih tercengang lagi ketika melihat badan sang gadis itu telah berubahmenjadi batang enau.
Melihat peristiwa itu, para pemuda semakin banyak mengundurkan diri. Sang gadis msih sempat juga berjanji kepada para pemuda yang hadir saat itu. Mereka diminta lagi untukhadir pada minggu depan.
Pada minggu yang ketiga itu, pemuda yang hadir hanya satu orang. Apa yang terjadi sekarang? Tampak bahwa seluruh tubuh gadis itu seluruhnya telah barubah menjadi pohon enau atau aren. Kukunya berubah menjadi akar, badannya berubah menjadi batang, buah dadanya berubah menjadi seludang, lalu menjadi mayang, kepala menjadi daun, rambutnya yang hitam legam dan panjang itu menjadi ijuknya.
Pesan terakhir gadis itu sebelum berubah  menjadi pohon enau atau aren adalah barang siapa yang akan meminum kameko-nya(niranya, dia akan mabuk. Begitu pula orang-orang yang biasa meminum kamekonya dia akan tetap ketagihan, tetap mencarinya di mana saja.
Itulah sebabnya hingga kini kalau orang minum kameko pasti mabuk. Selain itu, orang yang sudah biasa minum kameko itu,dia pasti ketagihan, tetap mencari dan mencintainya.. Begitulah cerita asal mula pohon enau atau aren.     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar